Takengon-KemenagNews (10/8/2012)Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah selama ini intensif menggelar kegiatan Bina Mental Karyawan dalam bentuk pengajian rutin ba’da shalat Dhuhur setiap hari Senin dan Kamis bertempat di mushala kantor. Kegiatan ini dikordinir oleh seksi Penamas.Dalam suasana ramadhan, pengajian ini di-full-kan setiap hari. Nara sumbernya adalah Kakankemenag, Kasi dan beberapa orang dari Ka.KUA /Penyuluh serta karyawan yang ada di jajaran kankemenag Aceh Tengah. Selain itu, di setiap hari Kamis pengajian rutin ini menghadirkan Drs.Tgk.H.Mahmud Ibrahim sebagai nara sumber tetap yang memberikan materi kajian sejak awal tahun 2012 lalu. Demikian Kasi Penamas Ikhsan, S.Ag menjelaskan.“Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang sangat besar manfaatnya bagi kita selaku pegawai di intansi kementerian agama”, ujar Kakankemenag sembari mengharapkan agar kegiatan pengajian ini tetap dilaksanakan. “Sebagaimana kata teman-teman, ketika kita turun ke lapangan atau berada di tengah-tengah umat. Seringkali kita diminta untuk menjadi imam shalat, penceramah dan diminta nasehatnya. Itu karena umat melihat bahwa kita berasal dari ‘almamater’ yang sudah dianggapnya sudah faqih dalam hal agama” ujar H.Hamdan.Selain menggelar pengajian rutin ba’da dhuhur tersebut, di kantor ini juga menyelenggarakan Hifzhul Qur’an atau menghafal ayat-ayat Al-Qur’an bagi karyawan. “Khusus untuk bulan ramadhan kali ini, kami mewajibkan peserta pengajian untuk menghafal ayat-ayat dalam surat Al-Muthafifin, Al-Buruj dan Al-Fajr”, kata Tgk.Ikhsan. Diharapkan, dengan kegiatan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an ini akan lebih menambah hafalannya. “Atau paling tidak, akan menguatkan kembali hafalan-hafalan kita selama ini. Sebagaimana kita perhatikan, anak-anak kita sudah ada yang hafal Juz Amma sampai 26 surat atau lebih, maka kita selaku orangtua harus lebih termotivasi” ujar H.Hamdan dalam arahannya.Sementara itu, Tgk.H.Mahmud Ibrahim sangat antusias melihat kegiatan ini. Beliau mengingatkan kepada peserta pengajian untuk serius dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. “Saya jadi teringat dengan kisah Imam Syafi’i, yang sudah hafal Qur’an sejak belia”, kata Mahmud yang juga Kepala Baityul Mal Kabupaten Aceh Tengah itu. “Satu hal yang harus kita perhatikan untuk cepat menghafal ayat adalah kita jauhi maksiat, terutama maksiat pandangan (mata)”, tandasnya sambil tersenyum penuh arti.(Mahbub)