[Jatinangor | Mulkan] Sambil menunggu peserta yang sedang mengikuti bimbingan dari panitia diaula kegiatan, para pendamping duduk sambil bercengkrama dengan sesama. Sesekali bapak Khairul Azhar, S.Ag dan bapak Muntasyir, S.Ag, MA menyapa teman sejawat sesama Kepala Seksi dari berbagai propinsi, seperti dari Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Maluku dan lainnya.
Ketika bercengkarama, para pendamping tetap menggunakan bahasa endatu, hal ini agar pembicaraan lebih akrab, hangat dan tentunya merupakan identitas budaya tercinta.
Ketika asyik bercerita, tiba-tiba seorang bapak menggunakan bad panitia mengucapkan salam sambil bertanya “dari Aceh, Bapak Ibu?“
Spontan semuanya menjawab iya, “Apa yang bisa kami bantu Pak? Apa ada permasalahan dengan peserta kami, Pak? “ ucap bapak Suryadi salah seorang pendamping.
“Oh tidak …..saya cuma mau silaturahmi saja, saya Faisal, Loen dari Aceh chit,“ ungkapnya.
Lalu mengalirlah pembicaraan, ia ternyata bernama lengkap dr. Faisal yang bertugas sebagai tenaga kesehatan di Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.
Dalam kegiatan Jamsimnas ini, beliau bertugas sebagai panitia bidang kesehatan. dr. Faisal berasal dari desa Tualang Cut Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang, kalau dulu merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Timur.
“Kalheuh peuet thon loen tugas di Kementerian Pusat, lon tes PNS di daerah, na padum go hana lewat, Alhamdulillah na rejeuki lon di Kemenag pusat,“ ungkapnya.
“Wah meurumpok syedara tanyoe di sinoe,” ucap bapak Khairul Azhar, S.Ag. [yyy]