Banda Aceh (Yakub/Inmas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs HM Daud Pakeh menerima kunjungan tim Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, di ruang kerjanya, Senin (21/1).
Didampingi Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) H Samhudi SSi, serta lima Kepala Seksi (Kasi) di Bidang PHU, dalam silaturrahmi dengan para akademisi itu, Kakanwil dan tim kampus, antara lain membahas dinamika perhajian dan petugas haji Aceh, serta penjajakan pelatihan sertifikasi pembimbing haji di Serambi Mekkah ini.
"Salah satu persyaratan pembimbing haji itu, adanya adanya sertifikasi pembimbing," sebut Kakanwil, dalam silaturrahmi dengan pejabat Rektorat dan Dekanat Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry.
Tim UIN yang hadir dalam meeting lanjutan, setelah pertemuan awal jajaran Bidang PHU di kampus pada Rabu (9/1), antara lain Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr Saifullah SAg MAg, Wadek III FDK Dr T Lembong Misbah MA, serta jajarannya.
Kakanwil sampaikan, bahwa untuk dapatkan tim pembimbing haji, selama ini memang bisa didiklatkan di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh, tapi masih terbatas dalam sisi penganggarannya.
Lanjutnya, kini anggaran kediklatan pembimbing pun sudah diplotkan dalam DIPA Kanwil.
"Jadi, ini bagaikan gayung bersambut, untuk proses dan tahapan diklat, sebelum perekrutan para petugas, sebelum puncak musim haji, Juni 2019," sisip Kabid PHU.
Selanjutnya perlu tambahan pada pola, teknis, trainer, dan silabus yang juga perlu dimatangkan.
Menurut Kakanwil, setelah silaturrahmi ini, bisa langsung laksanakan langkah yang tepat, misalnya dengan konsultasi dan studi banding ke UIN di Medan, UIN di Bandung (yang duluan laksanakan diklat serupa), dan ke Ditjen PHU Kemenag di Jakarta.
"Kami tidak bisa lakukan sendiri-sendiri. Nanti kita buat nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk kediklatan ini," imbuhnya di depan jajaran FDK UIN yang hadir, yang selain Wadek III, Wadek I Drs Yusri MLis, dan Wadek II Zainuddin T MSi, juga ikut Sekjen FD Maimun Fuadi SAg MAg, dan Kajur MD Dr Jailani MSi.
"Nanti juga akan ada kriteria-kriteria bagi calan pembimbing haji yang didiklatkan," sebut Kakanwil.
Sementara itu Wadek III FDK sampaikan bahwa, "Mengaca dari beberapa UIN yang sudah duluan laksanakan diklat, seperti Bandung dan Medan, alangkah eloknya kita juga sinergiskan ini."
"Tidak ada masalah di lapangan, yang menggantung, yang tidak ada solusi, atau solusi hanya di tangan satu pembimbing," contohnya.
Kakanwil sampaikan, bahwa nanti materi dan pola manasik akan ditekankan dalam diklat, di samping kekhususan karakteristik pembimbing ibadah dari Aceh (misalnya dari unsur KBIH) dan psikologi jamaah Aceh.
Selain tentang penjajakan kediklatan, Kakanwil juga membahas soal kemitraan dengan kampus itu. "Selama ini, banyak berjalan kerja sama antara Kanwil Kemenag Aceh dengan mitra kerja dan lintas instansi," sebut Kakanwil, di depan tamu, dalam acara selepas apel pagi itu.
Kakanwil menguraikan, bahwa kemitraan dengan landasan MoU, antara lain sudah berjalan bersama Fakultas Psikologi UIN, dalam hal asesmen pejabat pendidik atau PTK.
Kakanwil sebutkan juga, selain dengan fakultas itu, juga telah terjalin kemitraan dengan Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry, dalam pembinaan FKUB.
Dengan Fakultas Dakwah telah lama juga terjalin kemitraan, di mana mahasiswa dakwah ikut membantu, saat musim haji, di embarkasi.
Untuk layanan kerohanian bagi pasien non-muslim, juga telah ada MoU dengan sejumlah RS.
Menurut Kakanwil, sebenarnya banyak kerja sama selama ini, tapi tidak semua dilakukan dengan mengadakan MoU terlebih dahulu.[]