

Banda Aceh ( Heri ) – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kementerian Agama Banda Aceh yang dipimpin Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh Drs H Asy’ari M.Si melakukan takziah ke rumah Bapak Yusri Usman staf kepegawaian Kantor Kementerian Agama Banda Aceh atas meninggal ibu mertuanya alm. Syarifah Wan Jamilah binti Habib Arbi berapa hari yang lalu, Rabu (5/1/2021) di Gampong Gue Gajah Darul Imarah Aceh Besar.
Selesai berdoa, bertahlil dan bertahmid, Hj. Rahmatillah, S.Ag MA menyampaikan taushiah ke jamaah takziah, ia menyebut “Wa kafa bil mauti Mau’idhah” yang artinya cukuplah kematian itu sebagai mauidhah (pelajaran) bagi kita yang masih bernyawa.
“Kematian sebagai pelajaran, agar kita yang masih hidup ini selalu ingat dan beribadah kepada AllahSWT, agar kita selalu menjauhi segala macam bentuk kemaksiatan, kita tidak korupsi, meskipun korupsi waktu, tidak menerima lagi imabalan yang berbentuk grafitasi dalam melayani, karena kita sudah diberikan oleh negara Tukin dan Gaji” Ujar Hj. Rahmatillah.
Ia menambahkan jika seluruh manusia menjadikan kematian sebagai pembelajaran, maka dunia ini akan tenteram, damai dan sejahtera, tidak ada lagi kejahatan yang dilakukan antar sesama manusia.
“Barangsiapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan 3 (tiga) perkara, yakni: bersegera taubat, hatinya merasa cukup dan giat/ semangat dalam beribadah. Sebaliknya barangsiapa yang melupakan kematian, ia akan dihukum tiga perkara, menunda taubat, tidak ridha dengan rasa cukup dan malas dalam beribadah” tutur Hj Rahmatillah yang dikutip dari Imam Qurthubi RA.
Mewakili ASN Kantor Kementerian Agama Banda Aceh ia menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas berpulang ke rahmatullah ibu mertua dari Bapak Yusri Usman, mudah-mudahan doa yang kit abaca diterima Allah SWT.
“Mudah-mudahan Almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan Allah SWT menjadikan kuburnya di antara taman-taman syurga” tutupnya.