Banda Aceh (Yakub)---Setiap semester beberapa kampus di Banda Aceh, mengutus sejumlah mahasiswanya, untuk menunaikan paket pelatihan dan pemagangan, ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.
Pemagangan yang lazim bagi mahasiswa semester akhir ini, bagian dari kewajiban akademik, yang dilaksanakan oleh kampus, sebagai bentuk kemitraan dengan sejumlah kantor atau perusahaan di area Banda Aceh.
Sejumlah mahasiswa yang mendapat tugas Program atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dari kampus negeri atau swasta itu, selama di Kanwil diposisikan di ruangan pada Bidang-bidang atau Subbag di Bagian Tata Usaha (TU) Kanwil.
Untuk tahun ajaran 2019/2020 ini juga, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Darussalam, kembali mengirim 11 mahasiswa/mahasiswi ke Kanwil.
Di antaranya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP), yang miliki dua program studi (prodi): Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan, yang telah raih Akreditasi B.
"Kami yang diposisikan pada Kanwil Kemenag Aceh, ada 11 mahasiswa," ujar Rahmiati, mahasiswi konsentrasi Ilmu Administrasi Negara angkatan 2016, yang magang di Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).
Rahmiati, mahasiswi kelahiran 1999, asal Teunom Kab Aceh Jaya ini, bersama satu rekannya Rika, selama musim haji, juga aktif membantu kepanitiaan haji, di Sekretariat Pembantu Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPPIH) Embarkasi Haji Aceh (BTJ).
"Kami senang bisa membantu layani jamaah, bersama panitia di seksi dan ruang dokumen," sambung Rika, mahasiswi angkatan 2016, Konsentrasi Ilmu Administrasi Negara, kelahiran 1997, asal Kab Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Rika yang berdomisili di kawasan Meunasah Papeun, Lamreung, Kec Krueng Barona Jaya, barat kampus itu, bersama jajaran kepanitiaan, selama musim embarkasi, dua pekan beraktifitas terutama di lantai dua gedung Makkah, tempat dokumen haji.
Sementara Rahmi menetap selama kuliah di kawasan Ceurieh Kec Ulee Kareng Banda Aceh.
Di gedung ini, selain untuk ruang dokumen (paspor, visa, manifes, dan data siskohat lainnya), terdapat ruang kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Banda Aceh,di lantai bawahnya.
Bersebelahan dengan ruang dokumen, ada juga ruang kerja Angkasa Pura II atau Garuda Indonesia, di lantai dua. Sementara di bawahnya untuk penempatan koper jamaah, sebelum berangkat dalam 12 kloter.
Saat pembagian dokumen (paspor, visa dan lainnya), living cost, kartu Baitul Asyi, pemasangan gelang, dan pembinaan Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu), mahasiswa PPL ini juga ikut bersama panitia di Aula Jeddah (Aula Utama). Misalnya ikut pembagian gelang jamaah.
"Biasanya, untuk Bidang PHU, yang ikut pemagangan mahasiswa, jadi bisa dimobilisasikan lebih jauh untuk membantu kepanitiaan ke luar kantor, dan malam hari. Namun kali ini, karena yang didelegasikan hanya mahasiswi, maka dibatasi lebih pada siang hari di embarkasi, kecuali jika mahasiswi itu berkenan melibatkan diri sampai larut malam," sahut Kepala Bidang Dokumen PPIH 2019/1440 H, H Tatang Laksamana ST.
Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh, H Samhudi SSi, yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019/1440 H, mengapresiasi kehadiran anak PPL, yang bisa membantu kepanitiaan saban musim haji,
Sebelumnya, di Bidang PHU dan dilibatkan saat debarkasi 2018, dua mahasiswa PPL UIN, ada Zia Ulhaq dan Anhar Berutu. Saat embarkasi hadir juga dari UIN, mahasiswa, Muhammad Fafri.
Saat musim haji 2017, bahkan ada mahasiswa PPL, asal Malaysia, Yusuf bin Munir namanya, asal Negeri Perak Malaysia.
Sama dengan Rika, Rahmi, Zia Ulhaq, Anhar, dan Yusuf yang magang di Bidang PHU. Jika linear dengan konsentrasinya, mahasiswa dan mahasiswi akan direkomendasikan fakultasnya ke asrama haji. Bahkan pernah diposisikan sebagai tenaga pramugraha di kamar-kamar jamaah.
Pernah belasan mahasiswi dari Negeri Upin dan Ipin, yang kuliah Aceh itu, sedang mengambil mata kuliah Manajemen Haji di Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, bahkan membantu perlengkapan Baitul Asyi, beberapa musim haji lalu. Musim haji ini, dan sebelumnnya, penyelesaian berkas Baitul Asyi, ditangi sepenuhnya tim Sekda Aceh.
Encek yang bicaranya bagai dalam film Upin Ipin itu, mahasiwa asal Malaysia, yang hampir semua kenakan cadar. Mereka menggunting foto, menempel, mensortir, menstempelnya di ‘atas wajah’ JCH Aceh. Yang berstempel Pemerintah Aceh itu, dan di sisi kirinya tekenan Gubernur Aceh.
"Setiap kegiatan, buat laporan, Rahmi dan Rika," ingat Kabid PHU, Samhudi, setelah berangkat kloter terakhir (BTJ-12), Ahad (4/8) lalu.[]