[Banda Aceh | Yakub] Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh menjelaskan bahwa keseluruhan Jamaah Calon Haji (JCH) Aceh tahun 2016 ini adalah 3.200 jamaah. Besaran jumlah yang terbang dalam Gelombang I ini, sudah termasuk Petugas, dan Tim Pemandu Haji Daerah/TPHD.
"Tahun ini Aceh berangkatkan sejumlah 3.200 jamaah. Terdiri dari 3.111 jamaah reguler. Ditambah Petugas 40 orang, dan TPHD sebanyak 29 orang. Dan ditambah lagi dengan mutasi dari luar Aceh, sebanyak 20 jamaah," jelas Kakanwil dalam konferensi pers di aula Aziziah UPT Asrama Haji Aceh (Media Center Haji Embarkasi Banda Aceh), Rabu (10/8).
Kakanwil selaku Panitia Penyelenggara Haji Indonesia/PPIH, gelar jumpa pers dengan belasan mitra dari media cetak, elektronik, dan online, seusai meninjau pesawat Garuda Indonesia di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), yang akan digunakan perdana oleh Kloter 1, yang take off pukul 19.20 WIB nanti malam. "Kita ingin kepastian bahwa pesawat yang digunakan benar-benar baik," jelasnya, yang sempat meninjau ke dalam pesawat.
Selajutnya, Kakanwil jelaskan sebelum Sekretaris PPIH jelaskan paspor dan visa, serta Bidang Kesehatan jelaskan soal jamaah risiko tinggi (risti), obat-obatan, dan bawaan lainnya, yang juga dikaitkan dengan gelang kesehatan jamaah.
Kakanwil jelaskan alasan pemutasian jamaah ke Aceh. "Mutasi masuk ke Embarkasi Banda Aceh, ini karena dua alasan, pertama, karena pindah tugas, misalnya dia seorang PNS. Kedua, karena adanya penggabungan dengan keluarga, misalnya anak dengan orang tua, atau suami-istri. Yang saat mendaftar dulu, dia masih di luar Aceh," jelas Kakanwil lagi, yang semalam bersama paniti dan jamaah di Asrama Haji.
"Juga ada satu lagi alasan mutasi, karena pindah domisili," sambung Sekretaris PPIH H Zainal Arifin MA, yang juga Kasi Sistem Informasi Haji di Bidang PHU Kanwil.
Kakanwil jelaskan, bahwa di luar 8 kelompok terbang (kloter), masih ada sisa 65 jamaah kita Aceh. Sejumlah ini pun, dimasukkan ke dalam Kloter 9 (Kloter Gabungan), yang keseluruhannya akan bergabung dengan jamaah asal Balikpapan. "Pesawat jamaah Balikpapan nanti singgah di Banda Aceh, sebelum menuju ke Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah.
"Untuk kita Aceh memang selalu ada kloter gabungan. Tahun lalu dengan Embarkasi Lombok, sebelumnya dengan jamaah Medan, sebelumnya dengan Banjarmasin, dan sebelumnya dengan Palembang," jelas HM Daud Pake, yang juga mantan Kabid PHU Zawa Kanwil Depag Aceh itu.
Saat temu pers, Kakanwil Drs HM Daud Pakeh (Ketua PPIH), didampingi Pejabat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banda Aceh dr H Rahmadi Suriadi MPH (Kabid Kesehatan PPIH), Kepala UPT Asrama Haji Aceh Drs H Taufiq Abdullah (Kabid Akomodasi PPIH), Wakil Ketua KPHI H Imam Addaraquthni, Kasi Sistem Informasi Haji Bidang PHU H Zainal Arifin (Sekretaris PPIH), serta Koordinator Humas Haji 2016/Media Center, H Rusli Lc MSi.
"Ini tanggung jawab pemerintah bagi jamaah yang sudah berhak berangkat, meskipun harus digabungkan dengan satu dan beberapa embarkasi," jelasnya lagi dalam acara di aula Aziziah yang sebelumnya ia bersama pihak Imigrasi Banda Aceh, KPHI, PPIH, PPPIH dan lainnya, memantu pembagian dokumen, paspor, living cost, pengganti uang transpor, Baitul Asyi, dan gelang di Aula Utama (Aula Jeddah).
"Nanti juga ada pelepasan yang dilaksanakan di aula utama. Yang melepaskan Kloter 1 ialah Gubernur Aceh," tambahnya, didampingi Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh H Rusli Lc MSi (Media Center Embarkasi Haji Banda Aceh).
"Kloter 1, atas nama Ummi Kalsum manifes 208 (Aceh Timur) dan Zahara Muhammad Jafar manifes 359 (Aceh Tamiang), open seat (batal terbang), karena sakit," jelas Kakanwil.
Jumlah jamaah kloter perdana, terdiri dari 122 asal Aceh Timur (dan dikurangi satu), Kota Langsa (136 jamaah), Aceh Besar (62 jamaah), dan Aceh Tamiang (68 jamaah dan dikurangi satu). Sehingga yang masuk ke Asrama 391 jamaah saja (dari keseluruhannya 393 termasuk lima petugas). Demikian informasi dari tim Humas Haji, H Rusli Lc MSi yang juga Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh, usai jumpa pers. []