Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya melalui Pengurus Cabang Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PC APRI) Abdya menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke-2 tahun 2025 di aula Kemenag setempat, Rabu, 24 September 2025.
Kepala Kantor Kemenag Abdya, H Marwan Z SAg MM , dalam sambutannya menegaskan bahwa keberadaan APRI merupakan wadah besar bagi para penghulu untuk meningkatkan kapasitas dan menjawab berbagai persoalan umat.
“Dengan wadah APRI ini, masukan-masukan yang diberikan oleh pemerintah dapat terus direformasi dalam praktik di lapangan. Hari ini para penghulu sudah memiliki rumah besar, yaitu APRI. Maka mari kita jadikan rumah ini untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia penghulu itu sendiri,” ujar Marwan.
Ia menambahkan, tantangan ke depan semakin kompleks. Fiqih terus berkembang, demikian pula persoalan kekinian yang hadir di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penghulu tidak cukup hanya berperan dalam pengawasan dan pencatatan pernikahan, tetapi juga dituntut menjadi rujukan hukum.
“Penghulu harus memperkaya literasi, terus belajar, sehingga mampu mengatasi persoalan lama maupun baru yang berkaitan dengan hukum. Mari kita jadikan penghulu itu sebagai mufti yang dapat menjawab problematika masyarakat,” tegasnya.
Dalam Muscab tersebut, Abuzar SHI , yang saat ini menjabat sebagai Kepala KUA Blangpidie, terpilih sebagai Ketua PC APRI Abdya periode 2025–2029. Ia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kinerja penghulu, termasuk menyusun strategi pelayanan KUA serta bimbingan perkawinan bagi calon pengantin.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya sosialisasi pencegahan pernikahan usia dini di kalangan remaja. “Banyak remaja yang menikah di usia belum matang, baik secara mental, fisik, maupun ekonomi. Karena itu ke depan kami akan melakukan sosialisasi ke lembaga pendidikan,” ungkapnya.
Muscab II APRI Abdya turut dihadiri Kasubbag TU Agus Suriyadi SAg MPd, Kasi Bimas Islam T Faisal, STH Kasi PHU M Yatim MA, Kasi Pendis Adihar SPdI M A, Ketua IPARI dan Penyuluh Agama Islam serta para penghulu dalam wilayah Aceh Barat Daya.[]