Lhoksukon (Masnoer) - Sebanyak 89 santri di Pondok Pesantren Salafiayah (PPS) mengikuti Ujian Akhir Berbasis Komputer (UNBK). Tim Monitoring UNBK dari Kanwil Kemenag Provinsi Aceh yang didampingi Plh Kankemenag Aceh Utara, H.Yusri, S.Ag, MAP, Kasubbag Tata Usaha serta Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren langsung memantau pelaksanaan ujian tersebut di MAN 4 Aceh Utara dan MTsN 4 Aceh Utara, Jum’at (4/5).
Menurut Yusri, dengan mengikuti ujian itu, para santri tidak perlu lagi sekolah di sekolah formal atau mengikuti ujian kejar paket untuk mendapatkan ijazah formal. Sebab menurutnya hasil UNBK ini setara dengan ijazah formal.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Aceh Utara Sabaruddin, S.Ag mengatakan ujian ini tidak bisa digelar seluruh PPS . "Di Aceh Utara baru 3 pesantren yang bisa menggelar UNBK, Nahdhatul Ulum sebanyak 60 santri, Nurul Kamal Al-Aziziyah 7 santri dan Nurul Huda 27 santri, total semuanya 89 santri," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan diniyah formal (PDF) dan Kesejahteraan Pada Kanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs. Aiyub Kaoy, MA mengatakan ujian ini merupakan yang pertama digelar. “Harapanya dengan ujian ini memberikan motivasi kepada masyarakat untuk tidak ragu memasukkan anaknya di Pondok Pesantren, juga bagi santri untuk bisa melanjutkan ke tingkat lebih tinggi,” katanya.
Ia, melanjutkan Pendidikan diniyah formal sendiri merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas lembaga dunia pesantren.
Kehadiran tim tersebut disambut oleh Kepala MAN 4 Aceh Utara Faisal, S.Ag. [x]