Sebanyak 89 jemaah yang tergabung dalam kloter 8 merupakan lansia berusia 65 tahun ke atas. Para jemaah ini akan terbang ke Tanah slSuci pada Kamis, 5 Juni 2024 pagi nanti, atau sekitar pukul 05.20 WIB.
Adapun para jemaah yang tergabung dalam kloter 8 ini berasal dari Aceh Barat 161 jemaah, Nagan Raya 103 jemaah, Aceh Jaya 52 jemaah, Gayo Lues 50 jemaah, Banda Aceh 13 jemaah, Aceh Barat Daya 1 jemaah, dan Bener Meriah 2 jemaah.
Jumlah jemaah, rinci Ketua PPIH BTJ Drs H Azhari MSi, sebanyak 385 orang dan jumlah petugas 8 orang dengan total 393 orang. Adapun rinciannya, jemaah laki-laki sebanyak 162 orang dan perempuan 231 jemaah.
Sebagaimana yang perlu diketahui, kloter 8 masuk Asrama Haji, Kota Banda Aceh, Rabu pagi, sejak pukul 07.45 WIB.
Pelepasan telah dilakukan tadi, oleh Pj Bupati Aceh Jaya Dr H Murtala MSi, sekitar 7 jam sebelum jemaah naiki bus nanti malam.
Sejumlah bus dan minibus antar jemaah ke aula Jeddah asrama haji dari penginapan. Sebelum menginap di beberapa hotel seperti Lading, Mekkah, Madinah, dan Kuala Radja, jemaah telah berangkat dari wilayah masing-masing Selasa kemarin.
Didampingi Sekretaris PPIH H Khairul Azhar SAg MSi, Azhari uraikan bahwa setelah tiba pagi jamaah langsung menerima dokumen, penyerahan paspor, gelang, kartu Baitul Asyi, living cost, nomor/kunci kamar serta pemeriksaan kesehatan.
Lanjutnya, siang usai shalat dan makan, tadi pukul 14.00-16.30 ada bimbingan kesehatan, penerbangan, dokumen, dan ibadah. Terus sesi pelepasan jemaah disiapkan sebelum ashar tadi.
Setelah proses x-ray di pintu aula sejak pukul 00.00 WIB, sampai Kamis, 6 Juni 2024 pukul 02.30 WIB.
Lanjut Azhari, bus akan bergerak dari asrama ke bandara diperkirakan sejak pukul 02.30 WIB. Usai boarding, pesawat Boeing 777-300ER GA-2108 take off (tinggal landasan) pukul 05.20 WIB.
Adapun para petugas atau pemandu Kloter 8 yakni Istadi Putra SAg MAg, Kasi PHU Kankemenag Aceh Singkil (TPHI), H Abrar Zym SAg MH, Kakankemenag Aceh Barat (TPIHI), serta dr Adetya Warman, Ns Sri Dewi Puspita Anggi, dan Ns Zainal Abidin Ilyas (TKHI/dokter dan perawat). Serta dibantu Alfatah Akbar, Ida Friatna, dan Sulasmia sebagai PHD.[]