Sebanyak tujuh santri Dayah Insan Qur’ani dinyatakan lulus seleksi calon mahasiswa baru Universitas Al-Azhar, Mesir, melalui jalur Kementerian Agama RI tahun 2025. Satu di antaranya, Radja Fayyadh Muntazar, berhasil meraih beasiswa penuh.
Ia menjadi salah satu dari 20 penerima beasiswa se-Indonesia yang terpilih melalui proses seleksi ketat, yang diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah dan latar belakang pendidikan.
Kepastian ini diumumkan dalam surat resmi Kementerian Agama RI dengan nomor B-246/DJ.I/Dt.I.III/PP.04/05/2025 tentang Hasil Akhir Seleksi Calon Mahasiswa Indonesia ke Universitas Al-Azhar Kairo Tahun 2025.
Radja merupakan lulusan angkatan ke-9 Dayah Insan Qur’ani. Putra pasangan Fadli Muntazar dan Nurhayati ini dikenal sebagai santri disiplin, tekun, dan berkomitmen tinggi dalam menuntut ilmu. Ketekunannya mengantarkannya meraih kesempatan emas untuk melanjutkan studi di salah satu universitas Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia.
Pimpinan Dayah Insan Qur’ani, Ustadz H Muzakkir Zulkifli, S.Ag., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian tersebut.
“Alhamdulillah, ini kabar yang sangat membahagiakan bagi seluruh keluarga besar Dayah Insan Qur’ani. Kita bersyukur atas keberhasilan anak-anak kita yang berhasil menembus perguruan tinggi di Timur Tengah. Selamat untuk semuanya,” ujar Ustadz Muzakkir, Rabu, 28 Mei 2025.
Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan semangat belajar yang tinggi di kalangan santri Dayah Insan Qur’ani.
“Ini bukti nyata bahwa kesungguhan dan kerja keras akan membuahkan hasil. Semoga menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk terus berprestasi dan mengejar cita-cita,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Radja bukan satu-satunya alumni Dayah Insan Qur’ani yang melanjutkan studi ke Al-Azhar.
“Sejak tahun 2017, kami secara konsisten mengirimkan alumni ke Mesir. Hingga kini, sekitar 60 alumni Dayah Insan Qur’ani tengah menempuh pendidikan di Al-Azhar, Kairo,” ungkapnya.
Beasiswa Grandsyekh Al-Azhar melalui Kementerian Agama ini mencakup biaya pendidikan, asrama, kebutuhan pokok, serta uang saku selama masa studi. Universitas Al-Azhar sendiri telah lama menjadi tujuan utama para pelajar dari berbagai belahan dunia dalam mendalami ilmu-ilmu keislaman, baik klasik maupun kontemporer.
Selain Radja Fayyadh, enam alumni Dayah Insan Qur’ani lainnya juga dinyatakan lulus ke Universitas Al-Azhar melalui jalur non-beasiswa, yakni: Feri Gunawan, Hayatunnufus, Khalis Akhyar, Ahmad Sidqy, Habli Tardhani, dan Raidh Zakwan.
Pimpinan Dayah Insan Qur’ani juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh dewan guru dan pembina yang telah mendidik para santri hingga mampu menembus berbagai perguruan tinggi bergengsi, baik di dalam maupun luar negeri.[]