Bireuen (Najib)-- Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif, sebanyak 54 guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bireuen mengikuti pelatihan implementasi kurikulum merdeka.
Acara tersebut berlangsung selama empat hari di aula salah satu Coffe di Matangglumpangdua, mulai 9 sampai 12 Agustus 2023.
Pengawas pembina madrasah, Saudah MAg, dalam laporannya menjelaskan, semua peserta berasal dari empat gugus MI binaannya, MI gugus Peusangan I, MI gugus Peusangan II, MI gugus Jangka dan MI gugus Gandapura.
Saudah meminta agar peserta mengikuti pelatihan dengan serius, agar materinya dapat diaplikasikan di tempat tugas masing-masing.
"Hasil dari pelatihan ini agar diaplikasikan di madrasah masing-masing, nantinya akan ada tindak lanjut yang akan kita lakukan di madrasah," katanya.
Sebagai pengawas, nantinya Saudah akan melihat langsung apakah guru melaksanakan implementasi kurikulum merdeka atau tidak.
Ia menyebutkan, guru yang mengikuti implementasi kurikulum merdeka ini adalah guru kelas satu dan guru kelas dua dari empat gugus.
Dari gugus Peusangan I, MIN 26 Bireuen, MIN 42 Bireuen dan MIN 53 Bireuen.
Dari gugus Peusangan II, MIN 10 Bireuen, MIN 36 Bireuen, MIN 37 Bireuen, MIN 38 Bireuen, MIN 39 Bireuen dan MIS Tanjong Beuridi.
Dari gugus Jangka, MIN 2 Bireuen, MIN 25 Bireuen, MIN 47 Bireuen dan MIN 48 Bireuen.
Dari gugus Gandapura, MIN 43 Bireuen.
Ditempat yang sama, kepala kantor Kemenag Bireuen, Dr. H. Muhammad Amin, SAg. MAg dalam sambutannya antara lain mengatakan, pemilihan metode yang tepat lebih penting dari pada materi dalam proses mengajar.
Guru juga diharapkan meningkatkan kemampuan mengajar sesuai dengan perkembangan zaman.
Acara pembukaan implementasi kurikulum merdeka untuk guru kelas satu dan kelas dua madrasah ibtidaiyah diikuti oleh 14 kepala madrasah, pengawas madrasah dan tamu undangan.