Banda Aceh (Humas)--Subkoordinator Kurikulum dan Kesiswaan (Kursis) Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh sampaikan taushiah ta'ziah di Mushalla Al-Ikhlash, Selasa, 29 Maret 2022.
Doa bersama ditunaikan dalam rangka penyambutan Bulan Suci Ramadhan, sekalian ta'ziah untuk keluarga jajaran Kanwil yang baru-baru ini meninggal dunia.
"Kakanwil dan jajaran sampaikan rasa duka atas berpulang ke Rahmatullah anggota keluarga dari jajaran, dalam beberapa waktu yang lalu. Semoga Allah menerima segala amal, diampuni kesalahan, dianugerahi husnul khatimah, serta dimasukkan ke Jannah Allah, amin," doa dan harap Kakanwil Dr H Iqbal SAg MAg.
Pemandu doa di mushalla Ustadz Drs H Mukzi Abdullah, dan taushiah disampaikan Subkoordinator Kursis Bidang Penmad Drs H Nasruddin Ibrahim MA.
"Ada lima pesan yang disampaikan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, saat Baginda dalam keadaan sakit," kutip Nasruddin, di depan Plt Kabag TU, para para Kabid, dan jajaran.
"Wahai Abu Hurairah, andaikata sakit saya ini membuat saya berpisah dengan dunia, maka ingatlah, jika engkau ingin nanti ingin bersamaku di surga nanti, belajar Alquran, ajarkan anak dan istri serta keluarga. Yang penting juga amalkan apa yang kamu ajarkan," kutip Nasrullah, sebagai pesan pertama.
"Jika engkau amalkan hal itu, maka saat ajal nanti, maka orang-orang mengantarkanmu ke kuburan. Juga malaikat-malaikat dari langit akan turun. Lantas di saat orang-orang pulang, malaikat tidak naik ke langit, melainkan tetap bersamamu di kuburan dan terus mendoakanmu hingga hari kiamat," lanjut Nasruddin, yang pernah beberapa kali menjadi Kepala Madrasah.
"Wahai Abu Hurairah, jika saya meninggalkan dari dunia, dan jika engkau ingin bersamaku di surga, maka basahilah lisanmu pagi dan petang," lanjut Nasrullah, yang kedua.
"Wahai Abu Hurairah, jika saya meninggal dunia, dan engkau mau bersamaku di surga kelak, maka jangan sekali-kali kamu menakut-nakuti saudaramu di dunia. Jika kamu lakukan maka kamu akan kesusahan di Padang Mahsyar," lanjutnya sebagai pesan ketiga.
"Wahai Abu Hurairah, jika saya meninggal dunia, dan engkau ingin bersamaku di surga, maka jangan sekali-kali menggunjing atau mempergunjing pada saudaramu," pesan keempat Rasulullah lagi.
"Wahai Abu Hurairah, jika saya meninggal dunia, dan engkau ingin bersamaku di surga, maka jika nanti engkau diangkat menjadi pemimpin di wilayahmu, ingatlah bahwa sedikit keadilan yang diberikan seorang pemimpin, lebih baik dari orang yang shalat malam selama 62 tahun," lanjutnya untuk pesan kelima.
Ustadz Nas (sapaan Nasruddin), lantas lanjutkan kisah kemurahan keluarga Ali bin Abi Thalib/Fathimah dan cucunda Rasulullah Hasan-Husen di awal-awal Ramadhan.
"Mereka ikhlas berbuka dengan air putih, sore pertama dan kedua puasa, karena alakadar makanan telah diberikan pada dua pengemis yang mengetuk pintunya," kisah putra Meureudu, pada dhuha 26 Sya'ban 1443 Hijriah ini.
Selepas shalat ashar, Ali mengadu dan mendoakan kondisi buka puasa keluarganya, pada Allah. Dan Allah mengirim salam lewat malaikat-Nya, serta makanan ke rumah Ali karamallahu wajhah.
Lantas Allah membalas kemurahan ahlul bait, sore ketiga itu, dengan mengirim malaikat, menyajikan aneka menu berbuka yang lezat, yang Nabi (yang juga mertua Ali dan kakek Hasan Husen), juga ikut menikmatinya.
"Bukan mustahil, apa yang pernah diturunkan pada keluarga Ali, juga diturunkan pada kita di bulan Ramadhan," pungkasnya dalam ta'ziah yang juga doa bersama jelang puasa itu.
Ta'ziah, shamadiyah, tahlil, dan doa yang dipandu Ustadz H Mukzi Abdullah itu, terutama ditujukan untuk almarhum Ayahanda Mertua M Gade (Bidang PD Pontren), almarhumah Ibunda Mertua Novi Febriani (Subbag Umum-Humas), dan almarhumah Ayahanda Ikhsan Alfarisi (Bidang Penmad), yang telah berpulang ke Rahmatullah beberapa hari yang lalu.[yyy]