Kementerian Agama Kota Banda Aceh melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan kegiatan Lebaran Yatim dan Difabel bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh. Kegiatan ini mengusung tema “Satu Kesetaraan, Sejuta Harapan, Meraih Keberkahan” dan menjadi bagian dari gerakan nasional yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, terhubung langsung secara daring dengan Kementerian Agama RI dan seluruh satuan kerja Kemenag dari Sabang sampai Merauke. Jum’at, 04 Juli 2025.
Selain berbagi kasih kepada anak yatim dan penyandang disabilitas, kegiatan ini juga dirangkai dengan peluncuran Program “Jejak Kebaikan Zakat dan Wakaf”, sebagai bentuk ikhtiar Kementerian Agama dalam memperkuat edukasi, pemanfaatan, serta transparansi pengelolaan zakat dan wakaf di lingkungan Kemenag Kota Banda Aceh.
Sebanyak 300 orang penerima manfaat hadir dan menerima santunan dalam kegiatan ini, terdiri dari 14 penyandang disabilitas serta 286 siswa-siswi dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Banda Aceh. Mereka menjadi bagian penting dari upaya bersama untuk membangun kepedulian dan menciptakan ruang yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman dengan menjadikan anak-anak yatim serta penyandang disabilitas sebagai bagian penting dari komunitas yang perlu mendapat perhatian, kasih sayang, dan ruang kebersamaan yang inklusif. Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi serta menumbuhkan semangat berbagi dan kepedulian di lingkungan Kemenag Banda Aceh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasubbag Tata Usaha Kusnadi SAg MA, Plt Kasi Bimas Islam H Sayed Khawalid SAg, Kasi Penmad Syafruddin MH, Kasi PAI Jamaluddin SE, Plt Kasi PHU H Zulkarnaini MSi, Plt Penyelenggara Zakat dan Wakaf Umar SAg, para Kepala KUA, tokoh agama, serta seluruh pegawai di lingkungan Kankemenag Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Plt Kasi Bimas Islam H. Sayed Khawalid MSi, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai manifestasi nyata dari semangat moderasi beragama, keadilan sosial, dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Anak-anak yatim dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas adalah bagian dari kita. Mereka bukan objek belas kasihan, melainkan subjek dari pembangunan dan kehidupan sosial kita. Lewat kegiatan ini, kita ingin mereka merasa dihargai, diterima, dan diberi harapan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata bentuk kepedulian terhadap sesama, sekaligus menyampaikan apresiasi kepada seluruh ASN Kemenag Kota Banda Aceh yang selama ini telah menyisihkan sebagian hartanya untuk berinfak melalui unit pengumpulan zakat dan infak yang ada di lingkungan Kemenag.
“Terima kasih kepada seluruh ASN yang telah dengan ikhlas menunaikan infaknya. Apa yang Bapak/Ibu berikan hari ini telah dirasakan manfaatnya langsung oleh anak-anak kita yang membutuhkan. Semoga menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” tambahnya.
Acara diisi dengan berbagai kegiatan bermakna seperti pembacaan ayat suci Al-Qur’an, tausiyah motivasi, doa bersama, serta penyerahan santunan dan bingkisan kepada para penerima manfaat. Suasana haru dan bahagia menyelimuti ruangan ketika para peserta disapa langsung oleh Menteri Agama RI melalui sambungan virtual yang disiarkan secara nasional.
Kegiatan ini juga menjadi momen refleksi dan introspeksi bersama bahwa keberkahan sejati tidak hanya terletak pada ibadah personal, tetapi juga pada tindakan sosial yang nyata bagi sesama. Dalam momentum pasca-Iduladha, semangat berkurban tidak hanya diartikan secara fisik, tetapi juga dalam bentuk pengorbanan waktu, tenaga, dan perhatian kepada mereka yang membutuhkan.
Melalui pelaksanaan serentak secara nasional, Kementerian Agama ingin menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kelompok rentan adalah komitmen kolektif yang menyatukan seluruh elemen bangsa tanpa sekat wilayah, status sosial, atau latar belakang.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan suasana akrab antara anak-anak dan pegawai Kemenag, menandai harapan baru akan hadirnya keadilan sosial dan kesetaraan yang nyata dalam kehidupan beragama dan berbangsa.[]