[Bandar Dua | Farhan/Yakub] Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Drs. H.M. Daud Pakeh, Ahad (29/3), gelar silaturrahmi dengan sejumlah pimpinan dayah, di Pijay dan Bireuen.
Menurut Kakanwil, ada satu tujuan kunjungan pada Ahad itu, yang seharusnya baru digelar Senin (30/3) ini, tapi harus dilakukan Kakanwil lebih awal, pagi-siang Ahad. Meskipun belum acara, seperti haul (acara tahunan meninggal) Abu pendiri Dayah MUDI (Tgk H Abdul Aziz), yang dalam undangan sebelumya disebutkan memang acaranya pagi Senin.
Kunjungan Kakanwil dipercepat, sebab Senin sore ada kedatangan tim Irjen ke Kanwil, dan untuk itu mesti ada Kakanwil di tempat.
Pun demikian, kegiatan yang tidak diagendakan sebelumnya itu berlangsung sukses. Setelah silaturrahmi dengan keluarga besar Al-Washliyah bersamaan dengan wisuda sarjana STKIP Al-Washliayah Banda Aceh di gedung Prof Ali Hasjmi yang turut dihadiri Ketua PB Al-Washliah Pusat Jakarta DR.H. Yusnar Yusuf, MS dan Sekjennya, H. Masyhuril Hamis.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Pak Daud (panggilan untuk Kakanwil) melanjutkan perjalanan ke Pidie Jaya (Pijay) dengan tujuan utama dayah Darul Munawwarah Ulee Gle.
Dalam perjalanan Pak Daud (mantan Kakankemenag Aceh Jaya) melakukan komunikasi, ‘apakah pimpinan dayah Abu Kuta Krueng (salah satu ulama karismatik Aceh), ada di tempat’. Ternyata Abu Kuta pun ada, dan rupanya telah siapkan pula perangkat peusijeuk, seusai komunikasi itu.
Tepat pukul 15.20 WIB mobil avanza hitam yang ditumpangi Pak Daud memasuki tempat kediaman Tgk H Usman Ali (nama asli Abu Kuta Krueng.
Hal yang mengharukan adalah di tempat Abu Kuta telah dipersiapkan berbagai hal untuk menyambut kedatangan Kakanwil baru, bersama santriwan-santriwati.
Bagi Dayah Darul Munawwarah, kedatangan Pak Daud bukanlah tamu, tapi putra yang telah kembali ke rumah, yang disambut oleh keluarga besarnya sendiri.
Prosesi dimulai dengan acara peusijuk yang dilaksanakan langsung oleh Abu Kuta.
Dan diiringi Shalawat Badar oleh para santri, ba’da ‘ashar dilanjutkan dengan bimbingan dan arahan. Kakanwil memberikan motivasi bagi para santri untuk belajar lebih semangat dan kreatif. Sebab pondok pasantren merupakan benteng ‘aqidah umat.
Pak Daud, putra Kabupaten Pijay (dulu masuk Kabupaten Pidie) itu sendiri, menjadi Kakanwil juga berkat binaan pondok pasantren.
Usai itu Kakanwil menujua ke lokasi utama mudik akhir pekan itu, ke Dayah MUDI Samalanga. Serta perjalanan diakhiri dengan silaturrahmi ke Dayah Abu Tumin Blang Blahdeh, barat Kota Bireuen….
[foto: Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh bersama Tgk. H. Hasanoel Basri HG. Minggu (29/3) di Dayah MUDI, Samalanga.]