Sabang (Rizl/ Vic) --- Kantor Kementerian Agama Kota Sabang bersama masyarakat Gampong Iboih melaksanakan gotong royong membersihkan Komplek Karantina Haji Pertama di Indonesia. Karantina tersebut terletak di Pulau Rubiah Gampong Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh karyawan dan pramubakti di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Sabang, KUA dan Madrasah, Kamis (19/12/2019).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sabang Drs H Marzuki, beberapa hari lalu menyampaikan, bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Sabang dalam memperingati HAB ke-74 tahun ini bersama seluruh karyawan-karyawati serta masyarakat Gampong Iboih akan bergotong royong membersihkah situs  sejarah Karantina Haji di Pulau Rubiah Sabang.

Alasan dipilihnya karantina haji di pulau rubiah ini sebagai lokasi bakti sosial, selain karena salah satu destinasi wisata prioritas pelancong, juga salah satu situs yang menyimpan sejarah penting tentang proses keberangkatan haji di masa kolonial Belanda.

Ketua panitia kegiatan HAB ke-74, Zainuddin, S.Ag mengatakan bakti sosial selain untuk menjaga peninggalan sejarah di Kota Sabang juga untuk mengajak semua pihak berani menjaga situs sejarah yang bernilai bagi anak bangsa.

“Dari jumlah sampah terkumpul menunjukkan masih kurangnya kepedulian masyarakat kita dan wisatawan yang berkunjung dalam membuang sampah, sekaligus menjaga peninggalan sejarah yang merekam jejak perjalanan bangsa ini,” sebut Zainuddin.

Disisi lain, Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Sabang H Murdani M Ag, menyampaikan harapannya,  " Saya berharap ada kepedulian semua pihak yang terkait untuk menjaga salah satu situs tertua sejarah perjalanan haji di Indonesia. Jangan sampai cucu kita kelak putus informasi tentang sejarah perjalanan haji indatu di masa lalu."

Tokoh masyarakat Gampong Iboih, Tgk Abdul Kadir, ikut mengapresiasi upaya Kemenag Sabang dalam upaya membersihkan situs karantina haji di pulau Rubiah.

“Saya selaku tokoh masyarakat berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, semoga agenda ini terus ada di tahun-tahun berikutnya karena kalau bukan kita siapa lagi yang bisa berbuat untuk tempat yang sangat bersejarah ini," pinta Tgk Abdul Kadir.[]