Takengon (Alfansye/Zuyyina) — MAN 2 Aceh Tengah peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, (8/11/2019), kegiatan ini biasanya dilakukan di Aula MAN 2 Aceh Tengah, namun kali ini kegiatan Maulid Nabi dilakukan di Mushalla MAN 2 Aceh Tengah, dikarenakan banyak ruang kelas saat ini masih di renovasi sehingga proses kegiatan belajar mengajar sementara di pindahkan ke Aula.

Sebelum acara Maulid dimulai seluruh peserta didik  bertadarus Al Quran yakni membaca Yasin. Sebagai Penceramah kali ini adalah Ustadz Ali Mustafa, salah seorang Dosen STAIN Gajah Putih. Dalam ceramahnya beliau mengatakan kegiatan Maulid Nabi ini adalah mengukuhkan keimanan kita kepada Nabi Muhammad SAW, jika dibandingkan dengan generasi pada masa Rasulullah, kita adalah generasi yang paling baik, kenapa ? Karena kita tidak pernah bertemu dengan Rasulullah, namun kita mencintai Rasulullah. Dasarnya kita mencintai beliau karena adanya kekukuhan akidah dalam diri kita dan amal kita. Isi hati nurani yang paling dalam adalah akhlak yang tanpa disengaja tanpa di rekayasa dengan spontanitas.

Lebih lanjut Ustadz Ali Mustafa dalam ceramahnya mengajak semua peserta didik MAN 2 Aceh Tengah mencontoh gaya hidup Rasulullah yang selalu sabar, tabah, yakin dan istiqomah walaupun di caci di maki, di hina, di ludahi di lempari batu. Akhlak Rasulullah adalah akhlak yang paling mulia, mari kita ubah hari-hari di masa sekolah dengan hal-hal bermanfaat agar suatu saat bisa menjadi orang yang sukses.

Menurut Ustadz Ali Mustafa, ada tiga poin menuju kesuksesan, 1) mempelajari atau mengetahui kehidupan Rasulullah, 2) Memperbaiki Akhlak dan menghiasinya dengan akhlakul karimah, 3) Kesuksesan perlu waktu, yakni butuh perjuangan, pengorbanan dan kesabaran.

Kegiatan maulid ini diakhiri dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang dipimpin langsung oleh salah seorang peserta didik MAN 2 Aceh Tengah Hairu Rizki, dan di tutup dengan Doa yang dibacakan oleh Ustadz Ali Mustafa.

Diharapkan dengan diperingatinya Maulid Nabi menjadi wujud ungkapan rasa syukur dan penghormatan umat Muslim, khususnya kepada utusan Allah SWT. Momentum maulid diharapkan dapat menjadi sarana memahami nilai atau makna yang terkandung di dalamnya. []