Banda Aceh (Inmas)---Penyuluh Agama Islam Non PNS diharapkan menjadi pelopor dan bertindak preventif terhadap adanya gesekan dalam masyarakat yang berakibat terhadap munculnya konflik.
Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh Drs H M Daud Pakeh ketika membuka Kegiatan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Non PNS yang diikuti 100 peserta di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Senin (21/10).
"Bagi para penyuluh, kita berharap keberadaannya ditengah masyarakat untuk dapat menetralisir situasi, serta menyampaikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, jangan sampai terjadi gesekan," ujar Kakanwil.
Oleh karena itu, penyuluh untuk dapat bersikap preventif sebelum terjadinya hal hal negatif yang tidak diinginkan.
"Penyuluh juga punya peranan penting dalam pendidikan anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa, berbagai peran ini mesti dijalankan sebaik mungkin," Sebut Kakanwil.
Selain itu, penyuluh diharapkan mampu menggerakkan masyarakat untuk membuat sertifikat tanah wakaf. "Begitu pentingnya sertifikat tanah sebagai pengakuan hukum, ini juga harus jadi perhatian, tidak boleh luput dari kerja kita," ucapnya.
Penyuluh Agama Islam Non PNS kedepan dalam kinerjanya kita inginkan dapat menjadi lokomotif pemberdayaan umat secara menyeluruh. "Tidak hanya terbatas pada persoalan keagamaan saja tetapi juga harus menyentuh persoalan umum lainnya," jelas Daud Pakeh.
Tujuan kegiatan tersebut untuk menyiapkan penyuluh Agama Islam yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, kepribadian dan sikap mental agar menjadi teladan kepada masyarakat.
Pembukaan kegiatan turut dihadiri Dirjen Bimas Islam yang diwakili oleh Kasi Pengembangan dan Evaluasi Penyuluh Agama Islam pada subdit Penyuluh Agama Islam M.Faiz Fayyad dan Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Azhari.[]