Karang Baru (Muhammad Sofyan) -- "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS : Al-Hujarat: 13)." Ayat ini dibacakan Syahrijal, SHI Penyuluh Agama Islam Fungsional Banda Mulia mengawali Tausiah bakda Zhuhurnya Senin (13/5/2019) menggantikan Zakaria, S. Ag, di Mishallah Al-Ikhwan Kankemenag Tamiang.

Sebelumnya Syahrijal sempat melontarkan pertanyaan, "untuk apa kita berpuada" pertanyaan inilah yang lemudian ia jadikan judul Tausiahnya siang ini.

Syahrijal juga menjelaskan bahwa manusia memiliki dua naluri yaitu akal dan nafsu, kalau akal yang mendominasi seseorang akan memabwa orang tersebut kearah ketaqwaan, sebaliknya bila nafsu yang mendominasi maka akan menjerumuskan orang tersebut kearah kemaksiatan.

Lebih lanjut Syahrijal menjelakan bahwa tujuan hidup manusia menurut ayat ke 13 surat Al-Hujarat 13 tersebut adalah mencapai tingkat ketaqwaan, tujuan ini sama seperti tujuan perintah puasa sebagai mana disebutkan dalam ayat 183 surat Al-Baqarah.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa puasa adalah suatu amalan untuk mengendalikan potensi nafsu dalam diri seseorang, sehingga dengan mampunya mengendalikan nafsu cenderunglah manusia itu menjadi Taqwa.

Demikian intisari dari Tausiah Syahrijal, SH I PAIF Banda Mulia.