Banda Aceh (Inmas)---Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang Penaiszawa dan Pusat Studi Agama dan Dekorasi (PUSAD) Yayasan Paramadina mengadakan kegiatan lokakarya bagi Penyuluh  Agama PNS dan Non PSN  Kementerian Agama Provinsi Aceh, di Hotel Grand Arabia Banda Aceh, Selasa (4/12).

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, H. M. Daud Pakeh, dalam arahannya mengajak penyuluh agama lebih peka melihat keadaan di wilayah masing-masing. 

"Penyuluh harus peka terkait agama dan berperan dalam mengatasi masalah, karena penyuluh agama adalah orang yang menyelesaikan konflik, bukan menambah masalah," ujar Daud Pakeh.

Dia juga mengajak penyuluh untuk lebih  bijak terhadap berita-berita hoak dan kebohongan lainnya. "Kita adalah panutan dari masyarakat, jangan mudah terjebak dalam lingkaran tersebut," katanya.

Menurut kakanwil, tugas penyuluh agama semakin besar mengingat tahun politik banyak oknum yang ingin memecah belah masyarakat melalui isu yang tidak benar dan penyuluh agama harus hadir meredamnya.

Daud Pakeh juga berterima kasih kepada Direktur PUSAD Yayasan Paramadina Jakarta yang telah berkerja sama dengan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, baik pusat sampai daerah. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur  Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Paramadina Isham Ali Fauzi  mengatakan sudah 8 provinsi melaksanakan lokakarya Penyuluh Agama.

Dia melihat konsolidasi demokrasi di Aceh sudah sangat bagus. "Solidaritas antar umat beragama di Aceh sangat berjalan dengan baik. Ini dibuktikan dengan tidak adanya konflik yang terjadi, umat beragama hidup saling menghargai satu dan lainya," ujar Ihsan Ali Fauzi.

Dia mengaku akan mendatangi warga Aceh bersama penyuluh agama dalam memberikan pencerahan tentang kerukunan dan bina damai jelang tahun politik 2019. 

Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih luas kepada para penyuluh agama agar lebih cermat menempatkan persoalan- persoalan yang berkembang dan menjadi tantangan bagi Indonesia dan menambah wawasan dan ketrampilan dalam menangkal konflik kekerasan, intoleransi, ekstrimisme, tantangan dalam kehidupan beragama, Hoaks dan ujaran kebencian, agama, nir kekerasan dan binadamai di Indonesia khususnya di Provinsi Aceh.

Sebanyak 60 peserta adalah perwakilan Penyuluh Agama Islam Fungsional PNS dan non PNS dari Kabupaten Aceh Besar dan Kota  Banda Aceh.

Narasumber pada kegiatan tersebut Direktur PUSAD Yayasan Paramadina, Dosen Pada program Studi Agama Lintas Budaya UGM, Asisten Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama antar Iman dan Peradaban, dan para peneliti di lingkup PUSAD  Jakarta. 

Turut hadir Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs. H. Azhari dan Kasi Penerangan dan Penyuluh Agama Islam T. Ahmad, S.Ag serta para pemateri dari PUSAD Yayasan Paramadina. []