Selain Kakanwil, seminar tersebut juga diisi Kadisdik Aceh, Syaridin SPd MPd dan Kabid Litbang PB PGRI Dr. M Abduh Zein, M Hum dan dihadiri 300 peserta.

Dikatakan Kakanwil, Pendidikan kita tidak bisa dipisahkan dari Islam, Islam adalah agama yang berbasis kekuatan akal, tidaklah sempurna nilai keagamaan seseorang apabila akalnya tidak berfungsi dengan baik.

"Maka salah satu tujuan pendidikan adalah membawa misi profetik, misi kenabian yang menebarkan kebaikan seluruh umat," ujar Kakanwil.

Dihadapan guru dan pengurus PGRI Kakanwil menyebutkan guru dan para pengajar punya peran signifikan dalam proses peningkatan mutu dan kualitas SDM anak bangsa.

Maka guru bukan saja seorang yang mengajarkan tetapi sebagai pendidik dan teladan, guru bertindak sebagai pendidik, sebagai motivator, sebagai orangtua, psikolog dan dokter, sebut Kakanwil.

Kakanwil juga menjelaskan supaya para orang tua dan pendidik tidak memaksakan kehendak kepada anak untuk memilih sesuatu yang tidak mereka sukai disisi pendidikan. "Berdasarkan hasil penelitian, 87 persen di Indonesia rata-rata mahasiswanya salah pilih jurusan," jelas Kakanwil.

Selain itu Kakanwil juga memaparkan pengalamannya membenahi beberapa tempat pendidikan di daerah pedalaman Aceh seperti di Kala Wih Ilang Aceh Tengah dan Jambo Rambong Aceh Tamiang.

Kadis Pendidikan Aceh menyampaikan kepada guru supaya memiliki profesionalitas sebagaimana termaktub dalam UU nomor 14 tahun 2005.

"Kompetensi Pendagogik, kepribadian, profesional dan sosial mutlak diperlukan tenaga pendidik. Kompetensi juga bisa dilakukan melalui pelatihan, terus kita tingkatkan kompetensi yang lebih baik," ucap Syaridin.

Mudahan dengan adanya materi ini dapat memperkaya wawasan kita, mencari langkah strategis, lebih maju untuk memajukan pendidikan di Aceh dan seluruh Indonesia, lanjutnya.

Seminar tersebut diikuti oleh pengurus PGRI Aceh dan Ketua PGRI Kab/kota se Aceh.[]