Bireuen (Faisal Ali/F) - Sebanyak 30 peserta dari guru Bidang Studi Fikih Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-Aceh mengikuti Diklat Teknis Substantif di Balai Diklat Keagamaan (BDK) provinsi Aceh, mulai Senin 4-9 Mei 2018.
Ketua panitia pelaksana, Drs Mahdi Amin dalam laporannya saat pembukaan menjelaskan diklat itu bertujuan agar guru memiliki kompetensi kepribadian yang baik untuk menjadi pendidik. "Sasaran pelatihan ini adalah supaya guru terdidik dan terlatih sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan," kata Mahdi Amin.
Sementara itu kepala BDK Provinsi Aceh, Salman Alfarisi, SAg MPd dalam arahannya ketika membuka diklat mengatakan, meskipun bulan puasa BDK terus berkiprah. "Tidak harus karena puasa terhenti kegiatan. Bagi kami, satu kegiatan saja terhenti maka mengakibatkan rencana yang kami susun menjadi molor," jelas Salman.
Begitupun demikian, Salman berharap peserta ikhlas mengikutinya karena guru fikih adalah ujung tombak dari pada keberhasilan dan menjamin ketaqwaan dari anak didik. "Maka dari itu kami memanggil saudara untuk melakukan proses apdate kembali empat kompetensi guru agar lebih tajam," ujar Salman.
Pada kesempatan tersebut Salman juga melantik dan mengambil sumpah tiga widyaiswara baru yaitu, H Zainal Arifin SAg, MA, Mutia Fahira SPd, MPd dan Nirwani Jumala SPdI, MPd. Kepada mereka, Salman berharap agar widyaiswara menjadi orang pilihan bagi role model pendidikan Aceh. "Selamat berkarir dan berkarya untuk melatih 16.000 ribu lebih ASN di lingkungan kementerian agama Aceh," pungkas Kepala BDK.
Diklat tersebut mengambil tema "Melalui diklat ini kita terapkan integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan dalam dunia pendidikan" [x]