Takengon ( Darmawan )---Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ini merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan, merebut, dan mengisi kemerdekaan , sebagaimana dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional, ujar wakil bupati Aceh Tengah, Drs. H. Khairul Asmara pada acara Hari Santri Nasional di MAN 2 Aceh Tengah , Jum'at pagi ( 20/10/17) .
Tanpa kiprah kaum santri, dengan sikap- sikap sosialnya yang moderat, toleran, profosional, lurus, wajah NKRI belum tentu eksis sampai dengan sekarang, jelasnya
Momentum hari santri hari ini, perlu ditransformasikan menjadi penguatan faham kebangsaan yang berwawasan keagamaan.
Semangat cinta tanah air bahagian dari iman. Terus terus di glorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertanyakan Islam dan nasional.
Hari Santri juga harus digunakan sebagai cermin etos moral kesederhanaan dan spiritualisme yang melekat sebagai karakter kaum santri.
Etos ini penting ditengah maraknya korupsi, narkoba yang mengancam masa depan bangsa.
Oleh karena itu, santri harus siap mengemban amanah, yaitu amanah kalimatullhaq , berani mengatakan ia terhadap kebenaran walaupun semua orang mengatakan tidak dan sanggup mengatakan tidak pada kebathilan walaupun semua orang mengatakan ia. Itulah karakter dasar santri,
Wabup menambahkan, bahwa hari ini santri juga hidup di tengah dunia yang digital, tang tidak bisa dihindari. Internet adalah ritisan kecil, dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya.
Santri perlu memperalat tekhnologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaan yang tidak sejalan. Dengan upaya untuk menjaga agama, jiwa, nalar serta keluarga dan martabat seseorang.
Oleh sebab itu, saya berharap kita harus bisa mengisi pembangunan dengan cara membangun jiwa dan raga kita, spiritual harus kita tingkatkan. Saya yakin tugas kita bersama untuk menanamkan hal hal yang baik kepada anak anak kita.
Upacara Hari Santri Nasional ke 3 di Kabupaten Aceh Tengah turut dihadiri oleh, wakil bupati Aceh Tengah, Kapolres Aceh Tengah, Dinas Pendidikan Aceh Tengah, KaKanKemenag Aceh Tengah dan jajaran, pengawas madrasah, Kepala KUA Kecamatan, kepala madrasah, dan pimpinan pesantren dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah.[SY]