Lhoksukon (masnoer)---Kantor Kementerian Agama (Kankemenag)Kabupaten Aceh Utara melalui Seksi PendidikanDiniyah dan Pondok Pesatren (PD Pontren) mengelarrapat koordinasi dengan Pimpinan Dayah yang bisa mengeluarkan Ijazah, Kamis(19/10) di Balai keiklasan Kankemenag Aceh Utara.
Dalam Sambutannya Kakankemenag Kab. AcehUtara Salamina, MA mengatakan, tujuan diadakannya rapat koordinasi bersamapimpinan Dayah tersebut adalah untuk melahirkan ide serta saran dari pimpinanDayah mengenai permasalahan yang terjadi di lapangan yang menyebakan adanyakendala tentang kemajuan dayah serta membicarakan solusi yang mungkin akanditempuh untuk mengatasi permasalahan dimaksud, ungkapnya.
Lebih lanjut Salamina menjelaskan, kegiatan tersebut jugabertujuan untuk temu ramah bertatap muka sekaligus silaturahmi denganTengku-Teungku Pimpinan Dayah mengingat selama ini dayah mempunyai perananpenting dalam upaya pembangunan memajukan Aceh khususnya Aceh Utara daerahPertama Masuknya Islam Kenusantara.
Pada masa kolonialisme dari Pondok Pesantren lahirlah tokoh-tokoh yang tangguhyang menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan.
Maka dapat dikatakan bahwa masa ituPondok Pesantren memberikan kontribusi yang besar bagi terbentunya republikini. Bila dianalisis lebih jauh kenapa dari lembaga pendidikan yang sangatsederhana ini muncul tokoh-tokoh nasional yang mampu menggerakan rakyat untukmelawan penjajah, jawabannya karena figur Kiyai sebagai Pimpinan pondokpesantren sangat dihormati dan disegani, baik oleh komunitas pesantren (santri)maupun masyarakat sekitar pondok, mereka meyakini bahwa apa yang diucapkankiyai adalah wahyu Tuhan yang mengandung nilai-nilai kebenaran hakiki (Ilahiyyah), ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi PD PontrenSabaruddin, S.Ag menjelaskan, Peserta Rakor terdiri dari 28 Teungku PimpinanDayah Dalam Kabupaten Aceh Utara ke 28 dayah tersebut sudah bisa mengelurkan ijazah.
Ia melanjutkan ijazah mungkin dulu sangat tidakpenting, tapi sekarang sangat penting Imum menasah saja harus punya ijazah,ungkapnya.[SY]