Aceh Timur (Syarif) ---Madrasah Aliyah Negeri 2Aceh Timur (MAN 2 Atim) kembali memiliki guru berkualifikasi S3 setelah Muhammad Nur, S.Ag, M.Pd (43), berhasil menyelesaikanpendidikan pada program Pascasarjana UniversitasNegeri (UNJ) Jakarta.
Muhammad Nur berhasil meraih gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan (IPK3.68) setelah mempertahankan karya disertasinya dengan judul EvaluasiProgram Ma’had Aly pada Lembaga Pendidikan Islam Ma’hadul UlumDiniyyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya Samalanga, di hadapan timpenguji dan promotor, Rabu (13/9) di Aula Maftuha Yusuf Gedung Dewi SartikaUNJ.
Selain Dr. MuhammadNur, S.Ag, M.Pd, baru-baru ini telah pula dikukuhkan guru MAN 2 Atim lainnya,yaitu Fakhrurrazi, S.Ag, M.Hum menjadi doktor pada universitas yang sama.
Dalam disertasinya, Muhammad Nur mengupas masalah implementasiprogram Ma’had Aly pada LPI MUDI Mesjid Raya dibimbing Rektor UNJ, Prof. Dr. H. Djali sebagai promotor, dan Dr.Awaluddin Tjalla, M.Si sebagai Co-promotor. Dalam ujian terbuka tersebut,Guru Bahasa Ingggris MAN 2 Aceh Timur ini menjelaskan bahwa keberadaan Ma’had Alymerupakan sesuatu yang dinanti-nanti umat Islam terutama santri di dayah atau pondok pesantren. Ma’had Aly merupakan suatu pendidikan tinggi keagamaan pasca pesantren setingkat di atas pendidikan diniyah Ulya.
Menurut Muhammad Nur, ProgramMa’had Aly pada dasarnya menelaah dan membahas kitab-kitab klasikberbahasa Arab, baik dalam bentuk batsul masail atau dalam bentukdiskusi atau halaqah atas kandungan kitab-kitab dari berbagai perspektifsesuai dengan dinamika perkembangan situasi kontemporer.
“Meskipun tekanan tetapdiberikan pada pengajaran ilmu-ilmu keagamaan, kurikulum Ma’had Alymencakup juga ilmu-ilmu umum seperti sosiologi, antropologi, dan filsafat.Dalam hal pengajaran ilmu-ilmu keagamaan, kurikulum yang digunakandisusun berdasarkan pendekatan disipliner seperti fiqh, ushul fiqh, tafsir,ilmu tafsir, hadits, ilmu hadits,tasawwuf, dll, yangdikombinasikan dengan penggunaan kitab-kitab tingkat tinggi dalam tradisipendidikan pesantren. Rujukan dan bacaan dalam ilmu-ilmu keagamaan juga diperluas dengankitab-kitab yang ditulis ulama-ulama modern," ungkap MuhammadNur melalui pesan WhatsApp.
Muhammad Nur mengajak rekan-rekanguru di lingkungan Kemenag Aceh untuk lebih meningkatkan kiprah dalammeningkatan mutu pendidikan madrasah. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan guru dan tenagakependidikan dengan cara meningkatkan kualifikasi pendidikannya denganmemanfaatkan beasiswa yang disediakan pemerintah pusat dan LPSDM Aceh.
Selain aktif sebagai mahasiswa PPs UNJ, mantan aktifis ini juga terlibat sebagai peneliti dan konsultan pada Indonesia Bermutu. Bahkan pada tahun 2015, bersamabeberapa pakar pengukuran lainnya dari Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) diberikan kepercayaan oleh Kemendiknas RI untuk menjadi Validator Instrumen UKG 2017 dan Tim Penyusunan Instrumen untuk calon Kepala SMKdan Pengawas.
Muhammad Nur mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan kepadanyasehinga berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu. “Terima kasih kepadasemua pihak, terutama keluarga, Kepala Madrasah dan segenapcivitas akademika MAN 2 Atim, kemenag kabupaten Aceh Timur dan LPSDM Propinsi Aceh”, imbuh Muhammad Nur.
Secara khusus, Muhammad Nur juga memberikan apresiasi danucapan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Propinsi Aceh, Drs H M Daud Pakeh. “Banyak hal danterobosan baru telah dilakukan Bapak Daud Pakeh selama menjabat Kakanwilterutama dalam pengembangan sumber daya tenaga pendidikan dan kependidikan dilingkungan Kemenag Aceh dan upayanya dalam mendorong Dayah di Aceh untukmengembangkan program Ma’had Aly,” ucapnya.
Kepala MAN 2 Atim H.Syarifuddin S. Malem sangat bangga dengan dikukuhkannya dua guru MAN 2 Atimmenjadi doktor berturut-turut dalam satu bulan. “Dalam tahun ini,berturut-turut selama dua bulan telah lahir dua orang doktor di MAN 2 Atim.Semoga kiprah dan pengalaman yang dimiliki dua doktor ini bermanfaat untukpengembangan pendidikan di MAN 2 Atim khususnya, dan di lingkungan Kemenag Acehpada umumnya”, ungkap Malem dengan rasa bangga dan haru.[SY]