Banda Aceh (Inmas)--- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, Jawa Timur melakukan silaturrahmi dan studi banding ke Aceh.

Kedatangan mereka disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh, Drs.H.M Daud Pakeh dan pengurus FKUB Aceh di ruang rapat kanwil, Kamis (18/5). 

Pertemuan rombongan FKUB digelar tepatnya setelah Kakanwil memimpin Rapat Teknis dan Koordinasi Data Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan LPDP Kementerian Keuangan di aula kantor tersebut.

Pada Kesempatan itu Kakanwil menyampaikan bahwa kehidupan umat beragama di Aceh luar biasa.

"Kehidupan umat beragama di Aceh berlangsung dengan damai dan rukun, salah satunya dapat terlihat dari kehidupan masyarakat di pusat kota dan pasar Peunayong, dimana masyarakat dengan berbagai agama dan etnis dapat hidup tentram secara berdampingan," ungkap Kakanwil.

Disis lain, Kakanwil juga menyatakan persoalan umat beragama diatur secara khusus dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh Nomor 11 tahun 2006, sebagaimana termaktub pada pasal 125 dan pasal 126 tentang Kerukunan Umat Beragama di Aceh.

"Sebenarnya, Aceh dapat dijadikan sebagai model kerukunan umat beragama, karena tidak ada benturan dan gesekan yang berarti dalam kehidupan umat beragama, meskipun berbagai etnis ada disini," jelas Daud Pakeh.

Ketua FKUB Kabupaten Klaten, Syamsyuddin Asyrofi mengatakan sengaja memilih Aceh sebagai objek studi banding karena Aceh memiliki kekhususan daripada provinsi lain.

"Kami memilih Aceh sebagai objek studi banding untuk melihat langsung kerukunan umat beragama di Aceh, dan mencari format kerukunan umat beragama," kata Syamsyuddin.

Ia juga menambahkan di Aceh berlaku otonomi khusus dan qanun-qanun yang mengatur hukum.

Selain itu, kedatangan rombongan ke Aceh untuk menjadikan FKUB Klaten mempunyai wawasan yang lebih luas dan lebih bijak dalam setiap pelaksanaan kegiatan lintas agama.

Ikut serta dalam rombongan tersebut Kepala Kankemenag Kabupaten Klaten dan tokoh lintas agama.[Sy]