[Kota Subulussalam | Zakirman] “Masuk siang enak,” kata Haris, siswa kelas empat Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Subulussalam. Lain pula dengan Feri, siswa kelas tiga di tempat yang sama, “Sekolah siang panas,” seraya tertawa dengan temannya yang lain.
Saat itu usai shalat Jumat (28/09) terlihat ada potret yang lain pada MIN Subulussalam yang letaknya tepat di sebelah utara Masjid As-Silmy Kota Subulussalam. Banyak Ruang Kelas Belajar (RKB) yang sedang ‘dibongkar’ lantainya.
Setelah bertemu dengan beberapa orang siswa mereka menyatakan, “Kelas sedang dikeramik,” kata salah seorang dari mereka.
Tampak tertulis di depan RKB sebuah pamplet yang bertulisan “Pembangunan Lanjutan RKBMIN Subulussalam” dengan anggaran Rp 197 juta lebih dan dikerjakan oleh CV. Nusantara.
“Kelas tiga sampai enam masuk siang,” kata Bu Yuni (panggilan Mina Agustina Wahyuni A.Ma), guru MIN Subulussalam yang sekarang membantu Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menjadi Bendahara di tempat yang sama.
“Semoga saya dipindahkan ke jabatan fungsional umum,” katanya beberapa waktu yang lalu.
“Dengan kebijakan pimpinan maka siswa dibagi menjadi dua waktu pelajaran, pagi diisi oleh kelas satu sebanyak tiga kelas dan kelas dua sebanyak dua kelas, sementara untuk siang hari di gunakan kelas tiga sampai enam masing-masing dua kelas,” kata Yuni saat berkunjung ke Kemenag Subulussalam.
“Dan jumlah RKB yang di lanjutkan pembangunannya sebanyak lima RKB,” kata Yuni mengakhiri wawancara singkat kontributor. [yyy]
[Zakirman, Peserta Pelatihan Jurnalistik yang digelar Subbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh di Paviliun Seulawah Hotel, Banda Aceh, 25-27 Agustus]