[Kuala Simpang | Muhammad Sofyan]   Ketika turun ayat 102 surat Ali Imran yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam” dan Rasulullah SAW membacakan kepada para shahabatnya salah seorang sahabat bertanya “Apa yang dimaksud dengan “Haqqa Tuqatih (sebenar-benar takwa)” ya Rasulullah.

Ucapan tersebut disampaikan Ustazd Danil, Imam Masjid Pertamina Rantau Aceh Tamiang dalam Khutbah ‘Idul Fitri 1435 H Senin (28/7) di Masjid Al-Jihad Pekan Sungai Iyu Kecamatan Bendahara.

Rasul menjelaskan ada tiga ciri orang yang ber takwa dalam ayat ini; pertama: Bertakwa kepada Allah dan tidak pernah melakukan maksiat kepada Allah, kedua: ia selalu berzikir kepada Allah, apapun aktifitas yang dilakukannya hatinya tetap ingat kepada Allah, ia tak pernah lupa kepada Allah dalam hidupnya dan yang ketiga; ia selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan kepadanya, serta selalu menggunakan nikmat itu di jalan yang diridhai Allah, jelas Ustazd Danil lebih lanjut.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd. Betapa besar dan agungnya engkau ya Allah yang telah menjadikan Alam semesta ini beserta isinya dan betapa kecilnya kami di hadapanmu ya Allah tatkala kami sujud beribadah kepadamu.

Banyak pelajaran yang dapat kita ambil selama Ramadhan, ada Tarawih, ada tadarus, ada tahajjud dan yang terpenting adalah “Taubat”, siapapun orangnya tak terlepas dari dosa kecuali para Nabi dan Rasul. Dalam bulan Ramdhan Allah menghendaki semua ummat manusia benar-benar melakukan taubat dengan sebenar-benar taubat kepadanya, seberapapun besarnya dosa kita kepada Allah, tapi ampunan Allah jauh lebih besar dari bumi dan langit selama kita tidak melakukan perbuatan syirik. Paparnya lebih lanjut.

Pada hari ini kita berada pada 1 syawal, pada hari ini hendaklah kita meningkatkan ketaatan dan kesabaran kita sesuai dengan makna syawal itu sendiri yang bermakna peningkatan. Ahli hikmah pernah berkata “Bukanlah id itu karena kita memakai pakaian yang baru, memiliki makanan yang serba lezat. Melaikan id (berhari raya) itu adalah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah SWT. Hari ini kaum mu’minin di seluruh dunia hatinya bersuka cita, bahagia karena Allah telah mengampunkan segala dosanya.

Dalam hadits dinyatakan Allah berkata kepada Malaikat “Hai malaikat bahwa pegawai itu meminta gajinya setelah ia bekerja dan hari ini Hamba-hamba-Ku baru selesai melaksanakan puasa Ramadhan dan ia melakukan Shalat ‘Idul Fitri dan mengharapkan gajai maka persaksikanlah wahai para Malaikat bahwa Aku telah mengampunkan hamba-hamba-Ku dan katakanlah kepada ummat Nabi Muhammad kembalilah kerumahmu sementara dosa-dosamu telah Allah ubah menjadi kebaikan (HR Ibny Mas’ud)”.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhad. Bulan Syawal adalah identik dengan bulan silaturrahmi, namun silaturrahmi adalah ibadah sosial yang mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk di realisasikan. Silaturrahmi dapat mengantakan pelakuknya kesurga.

Dan ada dua hal yang penting dalam hidup ini adalah bersegeralah kepada Ampunan Allah dan bersegeralah kepada Jannah-Nya Allah SWT yang disediakan kepada orang-orang yang bertakwa yang memiliki ciri-ciri selalu menginfaqkan rezeki yang diberikan Allah kepadanya baik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit, mampu menahan amarah, mampu memberikan maaf kepada orang lain dan selalu berbuat kebaikan. Ujar Ustazd Danil di ujung Khutbahnya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhad. []